Lompat ke isi utama

Berita

Bawaslu Banyuasin dan STISIPOL Candradimuka Gelar Dialog Publik: Digitalisasi Pemilu Dorong Partisipasi Masyarakat

Dialoq Publik

Dialog Publik

Palembang -- Bawaslu Kabupaten Banyuasin bersama STISIPOL Candradimuka Palembang menggelar Dialog Publik pada Sabtu, 22 November 2025, dengan mengangkat tema “Digitalisasi Pemilu: Meningkatkan Partisipasi dan Kesadaran Masyarakat”.

Kegiatan ini menjadi ruang diskusi strategis yang melibatkan mahasiswa dari Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Ilmu Politik, serta Magister Ilmu Administrasi Publik. Melalui forum ini, peserta diajak memahami bagaimana perkembangan teknologi dapat memperkuat praktik demokrasi di tingkat lokal maupun nasional.

Acara dibuka dengan suasana antusias, mencerminkan tingginya minat mahasiswa terhadap isu-isu kepemiluan, khususnya terkait transformasi digital yang semakin mendominasi ruang publik.

Dalam sambutannya, pihak STISIPOL menegaskan pentingnya kolaborasi antara lembaga pendidikan dan penyelenggara pemilu dalam meningkatkan literasi politik generasi muda. Sinergi tersebut diharapkan mampu memperkuat budaya demokrasi yang partisipatif dan inklusif.

Anggota Bawaslu Banyuasin, Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas, Muslim, SH, hadir sebagai salah satu pemateri utama. Dalam paparannya, ia menekankan bahwa digitalisasi tidak hanya berkaitan dengan penggunaan teknologi, tetapi juga menyangkut percepatan informasi, transparansi, serta aksesibilitas pemilu bagi masyarakat. Menurutnya, pemilih muda menjadi kelompok yang sangat diuntungkan oleh transformasi digital, karena mereka lebih adaptif terhadap berbagai platform informasi berbasis internet.

Muslim juga menjelaskan bahwa Bawaslu terus memperkuat langkah pencegahan pelanggaran melalui sistem berbasis digital, seperti pengelolaan data, pengawasan real-time, hingga pemanfaatan media sosial untuk edukasi kepemiluan. Ia menegaskan bahwa keterbukaan informasi melalui kanal digital mampu menekan potensi hoaks dan misinformasi yang sering muncul menjelang pemilu.

Materi berikutnya disampaikan oleh Ketua Bawaslu Banyuasin, Siti Holijah, S.Pd. Ia memaparkan bahwa partisipasi publik dalam pemilu kini mengalami pergeseran signifikan akibat masifnya penggunaan teknologi komunikasi. Menurutnya, ruang digital telah menjadi arena baru bagi masyarakat untuk menyampaikan pendapat, menyerap informasi, dan mengambil keputusan politik.

Siti Holijah menambahkan bahwa Bawaslu Banyuasin telah mengembangkan strategi komunikasi publik berbasis digital untuk meningkatkan jangkauan edukasi kepada masyarakat. Melalui pendekatan tersebut, informasi terkait pengawasan pemilu dapat diakses lebih cepat dan merata. Ia juga mengajak mahasiswa sebagai generasi kritis untuk ikut terlibat dalam pengawasan partisipatif, terutama melalui media sosial yang mereka gunakan sehari-hari.

Untuk memastikan jalannya diskusi berlangsung dinamis, kegiatan ini dipandu oleh Dr. Femi Asteriniah, M.Si, Kaprodi Magister Ilmu Administrasi Publik STISIPOL Candradimuka. Sebagai moderator, ia mengarahkan dialog agar tidak hanya berfokus pada aspek konseptual, tetapi juga menggali pengalaman langsung Bawaslu dalam menerapkan digitalisasi pada proses pengawasan. Pendekatan ini membuat diskusi semakin hidup dan mudah dipahami peserta.

Kehadiran dua pejabat STISIPOL Candradimuka, yaitu Dr. Debi Hestiriniah, M.Si selaku Wakil Ketua III Bidang Kerja Sama, Kemahasiswaan, dan Alumni, serta Dr. Lisdiana, M.Si sebagai Wakil Ketua I Bidang Akademik, semakin memperkuat nilai strategis kegiatan ini. Mereka menegaskan bahwa kampus siap menjadi mitra aktif Bawaslu dalam penguatan pendidikan politik, terutama di era digital yang penuh dinamika.

Para mahasiswa yang mengikuti dialog terlihat sangat aktif mengajukan pertanyaan dan menyampaikan pandangan kritis mereka. Berbagai isu seperti potensi penyalahgunaan teknologi, keamanan data pemilih, hingga tantangan hoaks digital dibahas mendalam selama sesi tanya jawab. Interaksi tersebut menunjukkan adanya kesadaran tinggi dari generasi muda terhadap pentingnya pemilu yang bersih dan berintegritas.

Menutup kegiatan, kedua lembaga menyampaikan komitmen untuk melanjutkan kerja sama dalam bentuk program edukasi dan pelatihan dengan penguatan demokrasi lokal. Dialog Publik ini diharapkan menjadi momentum bagi mahasiswa untuk lebih peka terhadap isu-isu politik serta berani mengambil peran sebagai agen perubahan di tengah masyarakat.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Bawaslu Banyuasin dan STISIPOL Candradimuka menegaskan bahwa digitalisasi bukan sekadar tren, tetapi merupakan kebutuhan dalam mewujudkan pemilu yang modern, transparan, dan partisipatif. Kolaborasi keduanya juga diharapkan dapat menjadi model sinergi ideal antara lembaga negara dan perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia.
 

Penulis: Karni
Foto: Danil Qurbani